Selasa, 16 April 2013

Twins In Love Part 3


“Rio…” Panggilnya ketika ia dan Sivia-sahabat barunya telah sampai di kantin. Ia menemukan saudara kembarnya sedang makan dengan dua orang wanita dan satu orang pria di sudut kantin. Tak sadarkah dia setelah memanggil nama saudaranya itu ia ditatap sinis oleh fanz Rio si Prince Binus, mungkin sebagian dari mereka belum tahu bahwa ia adalah kembaran Rio termasuk Shilla yang kini sedang meremas-remas rok kotak-kotak merah khas Binus karena menahan amarah pada gadis yang memanggil Rio itu. Sedangkan Sivia mengikuti langkah Ify yang kini mendekat ke meja para Most wanted-nya Binus dan di sana ada Alvin orang selama ini ia sukai secara diam-diam.
“Hai Fy, ayo duduk!” Rio mengisyaratkan kepada Ify agar duduk di sebelahnya, dengan senyum merekah Ify duduk di samping Rio sedangkan Sivia duduk berhadapan dengan Alvin. Ahh,,, rasanya Sivia ingin terbang saja karena bisa duduk berhadapan dengan Alvin. Ia melihat Alvin yang tampak lahap memakan baksonya, lucu sekali wajah pria yang mirip orang Korea ini.
“Sivia…” Panggil Ify yang ada di depannya. Sivia menoleh pada Ify dengan wajah terkejut.
“Ya..”                                                                   
“Mau pesan apa?” Tanya Ify
“Orange Juice aja deh…” Jawab Sivia
“Sivia nggak pesan makanan?” Tanya Ify lembut, Sivia menggeleng dan tersenyum. Berada di dekat Alvin saja sudah membuatnya kenyang.
“Rio pesenin Ify Orange Juice dua sama bakso ya…” Kini Ify beralih berbicara pada Rio. Alvin yang sedang memakan baksonya hampir tersedak begitu juga dengan Agni yang sedang minum Cappucino-nya hampir memuntahkannya di depan wajah Shilla jika ia tak menahannya dengan tangannya. Sedangkan Rio menatap sahabat-sahabatnya heran.
Sumpahhh,,, nih cewek ngomongnya lembut amat, mana sopan lagi… Batin Alvin dan Agni serentak.
“Kalian kenapa?” Tanya Rio heran. Agni dan Alvin menggeleng.
“Oh! Ya udah, Ify tunggu di sini ya… Biar Rio pesenin makanan.”
PROTTT….UHUUKKK!!!
Bunyi semburan air dan suara tersedak terdengar ketika Rio menyelesaikan kalimatnya dan berlalu pergi. Sumpah, baru kali ini mereka mendengar Rio berucap lembut pada cewek, selama ini cowok yang terkenal kalem dan cuek ini selalu bersikap dingin pada wanita terkecuali pada Shilla dan Agni, tapi yang kali ini lebih lembut dari biasanya. Sementara Sivia dan ify menatap aneh Agni dan Alvin.
“Agni,,, Elo jorok banget…” Ucap Shilla kesal yang menjadi korban semburan Agni, sementara Alvin sibuk mencari air untuk meredakan batuknya.
“Ahh,,, Vin,,, itu minum gue…” Lagi-lagi shilla berteriak kesal karena minumnya di ambil oleh Alvin.
“Ya elah Shil,,, Elo pelit amat. Tinggal beli doank…” Ucap Alvin enteng, ia meletakkan gelas kosong itu ke depan shilla. Shilla memanyunkan bibirnya, kesal melihat dua sahabatnya ini yang hanya nyengir kuda.
“Kenapa elo shil?” Tanya Rio begitu sampai sambil meletakkan bakso dan dua orange juice dihadapan Ify dan menyodorkan satunya kepada Sivia.
“Nih! Dua makhluk dari negeri antah berantah nyembur wajah gue plus ngambil minum gue.” Tunjuk Shilla pada Agni dan Alvin yang hanya menunjukkan rentetan gigi putih mereka. Rio hanya bisa geleng-geleng kepala lihat perlakuan konyol sahabatnya itu. Ia beralih memandang Ify yang sedang mengaduk-aduk baksonya.
“Rio,,, ini kenapa ada saladnya,,, Ify nggak mau. Rio kan tau Ify nggak suka sayur hijau itu…” Ucap Ify kesal. Ia mendorong bakso itu di hadapan Rio dan melipat kedua tangannya di depan dada. Rio menepuk jidatnya, lupa akan ketidaksukaan kembarannya itu.
“Maaf ya fy,,, Rio lupa! Rio ganti lagi ya, tunggu bentar.” Rio langsung ngacir menuju sentral bakso. Lagi-lagi Agni dan Alvin dibuat cengo dengan tingkah laku Rio itu. Sumpah demi apapun, Rio orangnya nggak mau disuruh-suruh dan paling tidak suka bolak-balik ke penjual bakso. Dan hanya demi cewek ini Rio rela melakukannya, sebenarnya siapa cewek di dekat mereka ini sehingga membuat Rio sampai melupakan sifat cueknya? Terlebih lagi shilla yang tidak suka memandang Ify yang bersikap manja dan sok sopan itu.
“Ini Fy…” Rio kembai menyodorkan semangkuk bakso kepada Ify. Ify memperhatikan mangkuk itu dan menyirup kuahnya sedikit. Ia menatap tajam Rio yang kini sedang menatap panik ke arahnya.
“Rio,,, ini terlalu asin. Rio nggak lupa kan takaran garam untuk Ify.” Ucap Ify penuh penekanan, Rio mengatupkan kedua tangannya di depan Ify.
“Maaf Fy Rio lupa lagi. Duhhh,,, kenapa ya Rio bisa lupa?” Tanyanya pada diri sendiri seperti orang bodoh, Sivia yang melihat tampang Rio langsung terkekeh. Baru kali ini ia melihat wajah dingin itu berubah menjadi wajah orang bodoh, ini adalah kejadian langka menurutnya. Ify menatap kesal punggung Rio yang kembali lagi menuju sentral bakso. Lama-lama mood makannya hilang karena sikap bodoh Rio. Sementara Agni dan Alvin masih bertahan dengan tampang cengo mereka memperhatikan kejadian barusan.
“Heh! Cewek Manja! Jangan sok deh Loe. Loe siapa berani nyuruh-nyuruh Rio bolak-balik ke kantin? Nggak tahu malu ya Loe, anak baru aja belagu…!” Bentak Shilla secara tiba-tiba pada Ify, ia tak lagi bisa menahan amarahnya pada gadis yang manja ini. Hal ini justru mengundang perhatian para sisiwa yang berada di kantin. Tak pernah mereka melihat shilla semarah itu, biasanya gadis dengan suara lembut itu selalu berbicara sopan pada orang. Sebagian dari mereka justru mendukung pada Shilla untuk memalukan Ify-siswa baru itu. Tapi sebagian dari mereka menatap sinis Shilla karena tak rela adik dari pangeran mereka dibentak seperti itu. shilla memandang ke sekelilingnya, ia berpikir bahwa orang-orang yang memandang sinis ke arah mereka itu untuk Ify. Sementara Ify, si korban hanya menunduk takut, ia tak punya keneranian untuk melawan karena ia belum pernah dibentak seperti ini. Mama, Papa, serta Rio selalu berbicara sopan kepadanya. Sivia yang berada di depan Ify menatap tak suka shilla. Dengan penuh amarah ia mendorong pundak Shilla.
“Loe yang siapa berani bentak-bentak Ify, jadi sahabatnya Rio aja sok belagu. Loe nggak tahu siapa dia?” Ucap Sivia dengan nada tinggi pada Shilla yang menatap sinis ke arah Sivia. Berani juga cewek Chubby ini, ia mengenal Sivia. Sangat mengenal putri sulung dari Aziz ini. Putri sulung yang menghancurkan bagian penting dari hidupnya.
“Loe nggak perlu ikut campur? Urusan kita berbeda nona Sivia…” Ucap Shilla sinis. Sivia menatap sinis Shilla, rupanya gadis cantik ini masih mengingat kejadian di masa lalu.
“Ify sahabat kami… Dan kami berhak ikut campur…” Ini di luar dugaan, ucapan itu bukan berasal dari Sivia tapi berasal dari Dea yang diiringi oleh Zeze dan Angel. Shilla mengernyitkan dahinya, kenapa gank DAZ malah membela Ify yang jelas-jelas pengambil Prince-nya Binus? Bukankah leader mereka-Dea sangat menyukai Rio? Seharusnya Dea mendukung dia untuk membentak Ify. Suasana semakin menegang dengan kehadiran tiga sosok itu, ini akan menjadi sebuah adegan drama yang sangat menegangkan. Ify yang berada di antara orang-orang itu hanya bisa diam, tiba-tiba kepalanya terasa pusing. Ia benci dengan keributan seperti ini.
“Sahabat? Kampungan sekali cara kalian untuk mendapatkan Rio dengan mendekati cewek murahan ini agar bisa dekat dengan Rio. GREAT!!!” Ucap Shilla sinis, Dea sudah mengepalkan tangannya dan…
PLAKKK…….
***
 
“Sahabat? Kampungan sekali cara kalian untuk mendapatkan Rio dengan mendekati cewek murahan ini agar bisa dekat dengan Rio. GREAT!!!” Ucap Shilla sinis, Dea sudah mengepalkan tangannya dan…
PLAKKK…….
Semua yang ada di sana menatap tak percaya adegan itu, Shilla merasakan pipinya perih karena begitu kuatnya si pelaku itu menampar. Bukan… Bukan Dea pelaku itu, tetapi Rio yang baru saja datang dan sedari tadi melihat adegan itu dari jauh. Miris sekali hatinya mendengar perkataan sahabatnya yang mengatakan bahwa Ify adalah cewek murahan. Demi apa pun ia tidak rela kembarannya itu mendapat penghinaan seperti itu, ia akan menyakiti orang yang telah berani menyakiti Ify termasuk sahabatnya sendiri. Ia tak perduli sahabatnya akan marah terhadapnya, ia tak perduli itu!
“Kakak…” Lirih Ify dengan wajah yang sembab karena menangis, tak menyangka kembarannya itu akan melukai wanita yang membentaknya. Bagaimanapun gadis di depannya adalah perempuan yang lemah untuk mendapatkan tamparan yang kasar itu? Ia tak mau Rio menyakiti wanita…
Rio terperangah mendengar apa yang diucapkan Ify, ini pertama kalinya Ify memanggil dengan sebutan kakak.
“GUE BENCI ELO!” Tiba-tiba shilla mendorong bahu Rio dan berlari kencang keluar dari kantin, hatinya terara teriris melihat Rio menampar dirinya untuk pertama kali hanya karena wanita yang baru hadir dihidupnya itu? Apa sih spesialnya wanita itu? Ia menangis dan berlari tak memperdulikan teriakan Agni dan Alvin yang memanggil namanya.
Sementara Rio hanya bisa diam, emosinya saat ini belum bisa terkontrol. Alvin menatap tajam Rio, ia juga tak rela sahabat wanitanya yang juga merupakan sepupunya itu dilukai oleh Rio.
BUGH…
Satu pukulan keras mendarat tepat di wajah Rio membuat sudut bibir itu berdarah, Ify melototkan matanya melihat Rio terhuyung jatuh ke lantai. Alvin yang juga emosi menarik kerah baju Rio.
BUGH…
Pukulan kedua itu kembali dilayangkan.
“BERHENTI….” Teriak Ify dan
BRUUUKKK….
“Ify………..”
***
Rio terus menggenggam tangan Ify yang kini terbaring di ranjang UKS, ia tak berhenti-hentinya menangis karena mengkhawatirkan keadaan Ify. Biarlah ia dicap pria cengeng, biarlah wibawanya hilang karena kerapuhannya, asalkan Ify sadar dari pingsannya.Ntah apa yang akan dia katakan pada mamanya untuk memberitahu hal ini, bisa-bisa mamanya membawa Ify balik ke Perancis untuk tinggal di sana. Ia tak mau hal itu terjadi, ia tak mau pisah dengan Ify. Ia sangat menyayangi Ify melebihi kasih sayangnya terhadap diri sendiri. Ify adalah bagian dari hidupnya, ahh… Bukan bagian lagi tapi separuh hidupnya.
Cleekkk!!!
Bunyi pintu dibuka dan menampakkan tiga orang wanita dan satu orang pria yang baru saja masuk menghampiri Rio. Dua diantara mereka menghela nafas resah. Kenapa harus ada sebuah kesalahpahaman? Ternyata dua kata itu ‘SALAH PAHAM’ bisa berdampak besar seperti ini. Shilla menatap lirih Ify yang terbaring lemah, ia sudah mendengar dari Sivia bahwa Ify adalah kembaran Dio. Ia sangat merasa bersalah pada gadis manis, polos, dan baik itu. Ia baru menyadari gadis itu bukan sok manja dan sok sopan tetapi gadis itu memang memiliki sifat polos yang mampu memikat siapa saja yang baru mengenalnya. Terutama Sivia, rivalnya.
“Yo….!” Panggil Shilla dengan nada takut. Rio menghela nafas kasar, ia masih belum mau diganggu dan emosinya saat ini juga belum turun.
“Gue minta ma’af…” Lirih Shilla. Merasa tak ada respon dari Rio Shilla kembali angkat bicara.
“Gue tahu gue salah besar. Gue khilaf Yo! Gue nggak tahu dia adik Loe…”
Rio mengepalkan tangannya berusaha mengendalikan emosinya.
“Gue terlanjur benci sama Elo,,, Gue nggak pernah punya sahabat kasar kayak Elo. Siapa pun yang Elo kasari, Gue nggak suka…” Ucap Rio dengan nada tinggi. Shilla meneteskan airmatanya. Ia tak tahan mendengar ucapan Rio yang membencinya. Ia terlalu cinta pada Rio dan ia tak ingin Rio membencinya. Ini terlalu sakit dari harus menyimpan perasaan cinta untuk lelaki itu selama setahun.
“Gue minta maaf Yo…”
“Gue bosen dengar elo yang selalu bilang maaf, sekarang pergi…” Usir Rio penuh amarah. Mereka yang ada di sana menatap Rio tak percaya, termasuk Shilla yang langsung berlari keluar. Perkataan itu sangat menyakitkan untuknya.
“Yo,,, Elo nggak boleh gini dong. Shilla hanya ingin minta maaf! Apa susahnya sih maafin dia… Dia sahabat elo Yo…” Alvin lama-lama tersulut emosi melihat tingkah Rio, niatnya kemari tadi ingin minta maaf tapi karena Dio kembali memperlakukan Shilla secara kasar ia jadi melupakan niatnya untuk minta maaf.
“DIA BUKAN SAHABAT GUE!” Bentak Rio.
“Arrgghhh….” Rio terpesikap mendengar erangan Ify, sejenak ia melupakan emosinya dan kini wajahnya berubah menjadi panik. Ia menggenggam tangan Ify erat.
“Fy…” Panggil Dio panik, ia mengelus lembut puncak kepala Ify.
Perlahan-lahan  Ify membuka matanya, pandangannya terasa buram namun lama-kelamaan ia dapat melihat dengan jelas.
“Rio…” Panggilnya lirih, ia tersenyum lemah. Syukurlah ia masih hidup, ia pikir ia sudah berada di surga.
“Arrgghhh….” Ia kembali mengerang sambil memegang perutnya yang terasa sakit. Ia baru sadar bahwa sedari tadi ia belum makan.
“Fy,,, Ify kenapa?” Tanya Rio panik.
“Sakit… sa…kit…” Ucapnya masih bertahan memegang perutnya.
“Apanya yang sakit?” Pertanyaan bodoh, Rio tidak lihat apa bahwa Ify memegang perutnya. Mungkin pengaruh panik membuat diri Rio merasa bodoh.
“Pe…rut…I…Fy…sa…kit…” Rintih Ify
“Tunggu biar Rio ambilin makanan ya?” Ucap Rio
“Nggak usah Yo. Biar gue aja, Loe jagain Ify di sini.” Ujar Sivia mengajukan diri. Rio mengangguk menuruti perintah Sivia.
“Gue juga pamit keluar Yo… mau ngejar emmm,,, Shilla…” Agak ragu Agni menyebutkan nama itu takut-takut membangkitkan emosi Rio kembali. Rio mendesah dan mengangguk. Mendengar nama Shilla saja mampu menyalakan emosinya.
“Gue juga. Gue minta maaf bro…” Pamit Alvin yang ingin menyusul Agni mencari Shilla.

1 komentar:

  1. Emperor Casino Online Casino | Play Slots and get Free Spins
    You can get instant access 바카라 사이트 to more 카지노 than 150 slot machines and play a wide variety 제왕 카지노 of table games. You can download the demo and try to get real money

    BalasHapus